Budaya Batealit Jepara Punah, Seniman Setempat Gelisah

10
Kesenian lokal khas Batealit, Jepara saat tampil di pembukan TMMD Jepara tak lama ini.

Jepara, Harianjateng.com – Pandangan adanya pendapat bahwa saat ini generasi Jepara telah mengalami keresahan dan kegamangankiranya benar adanya.  Sebab dahulu di Jepara terutama kecamatan Batealit, Jepara, pernah menjadi salah satu sentra kaum budayawan, akan tetapi hal tersebut sudah terdegradasi oleh pengaruh budayadari luar yang telah mengancam budayawan lokal utamanya budaya kejawen asli itu sendiri.

 

 

Saking banyaknya pihak yang mempertanyakan mengapa kesenian Jepara asli, seperti Kentrung dan Limbuk tidak di munculkan kembali?Masalah kebudayaan adalah masalah bagaimana cara pandang terhadap jenis kebudayaan oleh masyarakat itu sendiri. Jika masyarakat Jepara sudah menganggap kebudayaan asli lebih rendah nilainya di banding budaya baru maka ini adalah awal hancurnya kebudayaan asli yang lebih lama ada sebelum budaya luar datang.

 

 

“Kalau masyarakat Jepara aja sudah menganggap kentrung dan limbuklebih rendah mutunya dibanding group banddari tari-tari modern, maka tidak lama lagi kesenian itu akan pelan-pelan hilang juga akan punah,” ungkap Khoerul Anam.

 

Jadi solusi yang harus ditempuh untuk menanggulangi kepunahanbudaya asli itu maka pada acara penutupan TMMD Reg Ke 97 rencananya akan di tampilkan kembali demi mengubah serta memperbaiki anggapan masyarakatnya soal budaya asli tersebut. (Red-HJ99/pdm).

 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here